Hi guys ! Salam semangat untuk pemuda harapan negeri, kali ini saya akan sedikit berbagi informasi menarik buat kalian penikmat blog, harapannya sih menarik untuk dibaca. Karena apa? Ini informasi tetang keindahan alam yang bisa buat tujuan liburan kalian suatu saat nanti. Dia adalah wisata Gunung Api Purpa Nglanggeran yang berada di daerah asalku, kabupaten Gunungkidul. Dulu dikenal kering tapi kini jadi primadona wisata bagi kalian. hehe
simak ya :D
Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Gunung Nglanggeran adalah gunung
api purba berbentuk bongkahan batu raksasa. Selain dapat menyaksikan
sunset & sunrise yang mempesona serta gemerlap Jogja di malam hari,
di PuncakHi Timur Nglanggeran juga terdapat misteri dusun dengan 7 kepala
keluarga.
Menyaksikan mentari terbit dari puncak gunung merupakan
satu kemewahan yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Rute yang
ekstrim, cuaca yang tidak menentu, perjalanan yang berat, serta jauhnya
jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki menjadi penghalang utama
bagi sebagian orang. Namun hal ini tidak berlaku di Gunung Nglanggeran,
Patuk, Gunungkidul. Hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam pendakian, Anda
akan tiba di puncak barat Gunung Nglanggeran, Gunung Gede. Pemandangan
indah yang memanjakan mata pun menyambut. Sejauh mata memandang yang
terlihat hamparan awan di ketinggian, jajaran gunung batu dengan bentuk
yang unik, perkampungan warga, serta hijaunya sawah dan ladang. Saat
senja menjelang, Kota Jogja akan terlihat laksana lautan kunang-kunang.
Taburan cahaya bintang dan gemerlap lampu kota yang terlihat dari
kejauhan menjadi pemandangan romantis bagi siapa saja yang berkemah di
gunung ini.
Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba yang pernah
aktif puluhan juta tahun lalu. Terletak di kawasan karst Baturagung,
gunung yang litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik tua ini
memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur, serta sebuah
kaldera ditengahnya. Saat ini Gunung Nglanggeran berupa deretan gunung
batu raksasa dengan pemandangan eksotik serta bentuk dan nama yang unik
dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Gunung-gunung
tersebut biasanya dinamakan sesuai dengan bentuknya, seperti Gunung 5
Jari, Gunung Kelir, dan Gunung Wayang.
Berikut laporan dari tim YogYES:
Hari masih pagi tatkala YogYES menuju puncak timur
Nglanggeran. Menurut pengelola, tempat ini merupakan spot terbaik untuk
menikmat
sunrise. Sayangnya saat YogYES tiba awan pekat enggan beranjak sehingga menutupi sinar mentari. Berhubung tidak bisa menyaksikan
sunrise,
YogYES pun memilih untuk mengunjungi rumah Mbah Redjodimulyo selaku
sesepuh yang tinggal di Pucak Nglanggeran. Menurut Mbah Redjo, Dusun
Tlogo Mardidho yang ada di Puncak Nglanggeran hanya boleh dihuni oleh 7
kepala keluarga. Jika kepala keluarga yang tinggal di dusun ini kurang
atau lebih maka akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Hal
ini bisa dilihat dengan keberadaan makam di Puncak Nglanggeran. Oleh
karena itu, jika anak-anak mereka sudah berkeluarga maka keluarga baru
tersebut harus meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.
Usai mengunjungi dusun dengan 7 kepala keluarga, YogYES pun kembali ke
basecamp
dan mencoba mendaki Gunung Gede. Berbeda dengan puncak timur yang masih
bisa dicapai menggunakan sepeda motor, untuk mencapai Gunung Gede
siapapun wajib
tracking. Menyusuri jalan setapak dengan bukit
batu di sisi kanan dan kiri jalan menjadi pengalaman mengasyikkan.
Semakin ke atas, jalan semakin terjal. Beberapa tali dipasang guna
memudahkan para pendaki. Belum usai menghela nafas, tantangan baru
menghadang. Sebuah celah sempit nan curam dengan bukit batu di kanan dan
kirinya menyambut. Lorong sempit yang agak gelap ini hanya bisa
dilewati oleh satu orang. Sesaat setelah berhasil menaklukannya seorang
kawan berujar, "Ini seperti di film 127 Hours, menegangkan tapi
keren..."
Tiket: Rp. 3.000 (siang); Rp. 5.000 (malam)
- Paket Tracking (minimal 3 orang): Rp. 25.000 / orang
Tiket, guide, jelajah desa, kelapa muda / dawet khas Kalisong
Keterangan: Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran
dikelola sepenuhnya oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran. Untuk informasi
dan reservasi bisa menghubungi Sugeng Handoko (+62 818 0260 6050); Heru
Purwanto (+62 818 0410 3999)
courtesy: http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/nature-and-outdoor/gunung-nglanggeran/